Kumpulan Nasihat

Home AboutRSS

Laptop yang Pernah Aku Pakai

  • laptop
  • pekerjaan
  • nostalgia

Jadi dulu pingin banget punya laptop karena pingin main game. Baru keturutan punya laptop ya pas kelas 3 SMK. Tapi waktu itu, aku dapat sumbangan laptop dari saudara yang kebetulan banget punya usaha perbaikan laptop dan komputer dan beberapa kali ganti:

  1. HP Pavillion dv9000
  2. Benq T31
  3. HP EliteBook 2450p

Kemudian akhirnya bisa beli sendiri:

  1. HP ProBook 450 G1
  2. Lenovo v14 G2 ALC

Semua laptop tersebut memiliki kenangan tesendiri loh! Juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dariku.

Kenangan-kenangan

  1. HP Pavillion dv9000 (2012-2013)

    Laptop ini adalah yang pertama dimiliki. Aku lupa, kapan aku mendapatkannya, tapi yang pasti aku gunakan di penghujung semester genap waktu masih duduk di SMK. Di laptop ini, aku menginstal Windows 8 yang pada waktu itu masih baru-barunya. Antarmuka metro Windows 8 begitu mutakhir dan terasa futuristik, karena tahun-tahun segitu, Windows XP masih menjadi primadona, meski Windows 7 masih ada.

    Sejujurnya aku juga lupa, laptop ini menggunakan merek processor Intel atau AMD. Cukup lemot tapi masih bisa digunakan untuk sekadar browsing. Seingatku, waktu itu di rumah masih ada koneksi 387kbps (atau 64.5KBps) ADSL dari ISP Telkom Speedy. Aku lupa kapan berpisah dengan laptop ini. Sepertinya aku kembalikan ke saudara untuk dijual dan diganti dengan laptop Benq Joybook T31 yang ukurannya lebih kompak untuk dibawa kuliah.

  2. Benq Joybook T31 (2013-2015)

    Laptop ini performanya hampir sama dengan yang sebelumnya. Tapi istimewanya laptop ini memiliki dua slot PCI untuk wifi, sehingga bisa nyambung ke dua access point sekaligus. Meskipun waktu itu jaringan internet kampus masih amat-sangat-lemot. Aku masih ingat, hanya dapat 50KBps.

    Laptop ini juga kerasa banget panasnya kalo lagi bekerja keras. Aku lupa apakah aku pernah mengukur temperaturnya, tapi memang benar-benar panas dan kipasnya terdengar rame.

    Kurasa ini laptop paling “tangguh” yang pernah aku pakai. Di laptop ini, aku menginstal Windows 7 yang saat itu kurasa lebih cocok untuk digunakan.

  3. HP EliteBook 2540p (2015-2019 awal)

    Aku mendapat laptop ini, ketika pulang dari Bali saat berkunjung ke rumah saudara yang punya usaha perbaikan laptop dan komputer. Ini adalah laptop tercepat yang pernah aku miliki waktu itu. Intel Core i7-640m. Aku pakai di penghujung kuliah D3 sampai lulus S1.

    • Pernah ganti keyboard, karena ketumpahan minuman Energen panas. Alhasil, keyboard rusak dan aku harus menggunakan keyboard USB selama seminggu. Keyboard yang baru datang pun, memiliki cacat di tut Ctrl (selalu lepas) dan trackpoint-nya tidak bekerja.
    • Ganti baterai juga pernah. Dari baterai 9 cell ke 6 cell. Laptop ini dan dua laptop sebelumnya memiliki baterai yang cukup payah, namun tidak masalah karena aku hampir selalu menancapkan charger ketika menggunakan laptop. Waktu itu terpaksa beli merasa cukup penting memiliki baterai saat mengerjakan skripsi.
    • Ganti engsel pernah juga. Pesan di AliExpress, sekitar 10 atau 12 USD, datang sekitar sebulan kemudian.

    Tak lupa, aku menginstal Arch linux dan menggunakannya sekitar dua tahunan. Percaya atau tidak, laptop ini sering mati karena terlalu panas. Pernah loh mencapai 100 derajat celcius! Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri.

  4. HP ProBook 450 G1 (2019 awal -2022 akhir)

    Aku membeli laptop ini, beberapa pekan sebelum aku mengembalikan HP EliteBook 2540p (tapi SSD aku lepas dulu, hehehe) dan berterima kasih ke saudara yang mau mendukungku sampai saat itu. Aku membeli dengan harga sekitar 3 jt rupiah, kosongan tanpa RAM, Harddisk, maupun charger. Sayangnya ada bagian casing yang patah sehingga baterai tidak dapat dipasang tanpa menggunakan lakban. BIOS-nya juga sempat error untuk beberapa waktu. Tapi ya sudahlah, aku suka laptop ini karena mereknya HP, layarnya 15 inchi, dan terkesan professional seperti seri EliteBook 2540P.

    Aku mengeluarkan jika tidak salah 1.35 jt rupiah untuk membeli RAM 16GB dan 400 ribu rupiah untuk SSD Samsung bekas. Boom! Laptop ini menjadi laptop paling menyenangkan untuk dipakai pada saat itu. Seingatku, aku menginstall Windows 10 dari awal pemakaian sampai hari ini (2022-12-02) tulisan ini diketik.

    Aku akan menjualnya, sepertinya di awal tahun 2023 ketika aku tidak cukup sibuk. Aku terpaksa mengganti laptop ini karena sepertinya sistem pembuangan panasnya tidak bekerja dengan baik (sering mencapai 80an derajat celcius padahal nggak ngapa-ngapain dan CPU utilization cukup rendah).

    Sudah pernah mengganti thermal paste dan memang berguna menurunkan temperatur ke 60an derajat celcius bahkan ketika digunakan. Tetapi kembali gampang panas (mungkin aku salah mengaplikasikan thermal paste-nya). Di rumah, aku selalu menggunakan cooling pad atau vacuum cooling dan berharap bisa menurunkan suhunya sedikit saja.

  5. Lenovo v14 G2 ALC (2022 akhir- sekarang)

    Ini adalah laptop yang aku beli dalam keadaan “nyaris” baru. Aku memberinya dua hari lalu dan kemarin baru (2022-12-01) datang. Belum ada yang bisa aku utarakan tentang laptop ini. Mungkin di masa mendatang kali ya?

    Tapi yang pasti, aku memilih laptop ini dengan berbagai perhitungan. Processor AMD Ryzen 5 5500u lebih murah daripada merek Intel di kelas yang sama. Aku juga beruntung AMD “kurang disukai” entah mengapa, sehingga aku mendapatkan harga bekas di 5.5 jt rupiah sedangkan barunya sekitar 8.5 jt rupiah! Garansi masih aktif sampai tahun 2024! Rizqi minallah!

    RAM meskipun disolder, kapasitasnya 8gb, sehingga tinggal beli satu keping 8gb lagi sudah cukup. Dibandingkan dengan merek lainnya di kelas yang sama, meskipun tidak disolder, tetapi menggunakan 2 x 4 gb RAM. Kan terpaksa harus “dibuang” dong supaya bisa pasang 2 x 8gb?

    Laptop ini memiliki layar lebih kecil dari HP ProBook 450 G1 dan aku tidak begitu peduli karena beberapa bulan lalu aku merakit PC desktop baru yang aku gunakan untuk bekerja di rumah.

    Sejujurnya, aku begitu senang dan bersyukur banget di tahap ini karena memiliki laptop dan desktop yang performanya yang sesuai dengan ekspektasiku. Alhamdulillah.

Performa

Alhamdulillah, sekali lagi aku bersyukur karena diberikan kesempatan untuk memiliki laptop-laptop di atas untuk belajar dan bekerja. Setiap laptop di atas adalah laptop terbaik yang aku gunakan di masa itu dan masing-masing memiliki nilai yang sempuran. Jika kita lihat perbandingan performanya, kurasa setiap laptop cukup mengikuti jamannya.

Ketika aku melihat tabel di atas, jadi teringat bahwa aku menggunakan laptop dengan processor dan laptop yang sudah berumur sekitar 4 tahun (kecuali kolom terakhir) pada saat itu dan semuanya masih bekerja dengan baik di saat itu. Apalagi untuk HP EliteBook 2540p (Intel Core i7-640m) dan HP ProBook 450 G1 (Core i5-4200u), aku memakainya sampai umur mereka hampir satu dekade! Jadi benar-benar tangguh dan memang sangat wajar jika perlu diganti.

Kesimpulan

Apa ya? Sebenarnya postingan ini aku cuma ingin mengungkapkan betapa senangnya aku karena berkesempatan menggunakan laptop-laptop itu. Gitu doang.

Sampai jumpa lagi!